Showing posts with label catatan emak setrong. Show all posts
Showing posts with label catatan emak setrong. Show all posts

Tuesday, December 5, 2017

SAYA IRI? YA!

Perempuan, sudah dari sananya diciptakan untuk bisa multi-tasking. Allah memang Maha Tahu apa yang dibutuhkan hamba-Nya. Bukan manusia namanya kalau bisa berpuas diri dengan satu hal. Mungkin ada manusia hebat seperti itu tapi pasti hanya sebagian kecil, sisanya sebelas-dua belas.

Saya bukan bagian dari jumlah yang sedikit itu. Justru sebaliknya, saya termasuk golongan manusia yang menginginkan banyak hal. Tapi, itu wajar kok selama tidak menghalalkan berbagai cara untuk memperolehnya.

Saya juga mudah sekali terpengaruh, di samping memiliki rasa 'nggak enakan' yang mencapai level maksimal yang terkadang membuat lelah diri sendiri.

Saya suka mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Selain menghemat waktu, juga karena ingin memotong lintasan. Sayangnya yang saya ngga sadari adalah kapasitas diri. Saat masih single, semua itu sangatlah mungkin dilakukan, tapi seiring dengan waktu semua berubah.

Menjadi IRT dengan 2 putra (3y dan 6y), serta ikut menopang ekonomi keluarga, menjadi tantangan tersendiri. Keinginan untuk mendidik anak-anak sendiri, mengembangkan bisnis, serta mengejar impian dalam waktu bersamaan sungguh pekerjaan yang tak mudah.

Saya IRI! Sangat iri dengan perempuan lainnya yang memiliki tantangan sama bahkan lebih, dan mereka berhasil. Bukan soal keberuntungan semata. Ada hal lain yang jadi pemicunya. Hal yang tidak saya ketahui dan itu menjadi EXCUSE saya saat menghadapi kegagalan.

Beberapa hal yang saya sadari dan jadi catatan penting.
1. Niat (Lillahi Ta'ala)
2. Rutinitas yang tercatat
3. Konsistensi
4. Reward and punishment
5. Tekad

IRI itu nggak salah.
IRI itu nggak dosa.
IRI itu bisa jadi cambuk sekaligus penyemangat.

Saya ngIRI, karenanya saya tulis catatan ini untuk pengingat dan penyemangat. Jangan sampai 'modal' utama untuk sukses yang sudah diberikan menjadi busuk sebelum berkembang.

Sebentar lagi tahun baru menurut perhitungan masehi. Saatnya untuk menerapkan pola baru. Masih ada dua puluhan hari lebih dikit di bulan Desember untuk mencoba berbagai cara, agar Januari nanti sudah siap konsisten dengan rencana.

Sunday, October 15, 2017

Anak Bertengkar, Emak Jadi Sangar

Punya anak balita yang lagi aktif-aktifnya itu sesuatu. Emaknya baru beres-beres udah diberantakin lagi. Rumah balik lagi kayak kapal pecah. Perabotan dapur juga kadang tak terselamatkan. Panci dijadikan helm, tutupnya sebagai tameng dan spatula jadi pedang.
Tapi yang paling bikin sesemak itu naik darah, saat anaknya disakiti anak lain. Terlebih jika sang anak sampai menangis dan terluka.

Jadi dilema sendiri. Perasaan teriris saat melihat buah hati diserang temannya. Di satu sisi ada dorongan untuk membalaskan dengan melakukan hal yang sama ke anak itu, tapi di sisi lain anak itu pun masih kecil dan seusia dengan anakku. Tidak mungkin juga aku tega melakukan hal itu.
Terlebih lagi pikiran dan tingkah laku anak-anak itu super super unik. Menit ini mereka bertengkar bahkan berkelahi, menit berikutnya sudah bermain lagi seperti tidak ada yang terjadi. Karena kebiasaan itu, aku sebagai ibu harus lebih bisa mengendalikan diri dan emosi ketika si kecil bertengkar dengan temannya.

Jika perkelahian anak kecil diintervensi orang tua, maka saat anak-anak sudah kembali bermain, orang tuanya akan tetap bermusuhan.