Wednesday, November 29, 2017

LEFT Grup Tanpa Pamit Bikin Sakit

Mak, ada berapa grup yang Emak ikuti?

Ada berapa grup yang Emak merangkap admin?

Sebagai member nih, Emak izin ngga saat masuk? Atau langsung dicemplungin aja sama adminnya?

Sebagai admin, Emak nanya ngga ke calon member untuk masukin ke sebuah grup?

Aku pribadi ada di dua posisi tersebut. sebagian besar grup, aku hanya sebagai member dan beberapa lainnya merangkap admin.

Sebagai member, aku minta izin untuk masuk ke sebuah grup atau masuk sendiri dengan kerelaan hati untuk bergabung. Sebagai admin, PASTI aku tanya kesediaan calon member untuk dimasukkan ke dalam grup.

Terlepas dari kebiasaan, kesibukkan atau hal lainnya, dalam setiap hubungan bukankah ada etikanya? Menurut Emak nih, etiskah seseorang yang izin saat mau masuk grup tapi 'nyelong' gitu aja saat Left Grup?

Saat melihat ada orang yang main keluar gitu aja dari grup, pasti bertanya-tanya, ada apa? Kok keluar? Apalagi bagi admin. Sakitnya tuh di... (di mana yaaa??) pokoke cuma bisa elus-elus dada dan geleng-geleng.

Mbok ya kalo bilang mau left, kan ngga bakal ditahan-tahan juga. Syukur-syukur bisa kasih masukan ke adminnya agar grup tersebut bisa lebih baik.

Kan ngetik satu kalimat sebelum pamit ngga akan bikin dirimu rugi toh? Jempolmu juga masih berukuran sama kan?

BOLEH LEFT GITU AJA, jika admin 'nyulik dan nyemplungin' tanpa seizin dirimu.

Yuks aaah, jadi Emak zaman now harus bisa lebih peka terhadap etika. Teknologi canggih, zaman makin maju tapi etika tetap berlaku.

Salam dan salim,

Member dan mimin grup
Sani Hasanah

Tuesday, November 28, 2017

ALESTANOVA in My Words

Hal-hal yang aku lihat dari sebuah buku pertama kali adalah judul, cover, sinopsis, daftar isi serta bab awal dan akhir. Biasanya kalau melihat judul dan cover saja enggan berlama-lama, jangankan untuk lihat daftar isi, baca sinopsisnya saja mungkin tidak akan kulakukan. (ini sepenuhnya masalah selera ya)

Jika sampul depan sudah membuat daya tarik sendiri, selanjutnya beralih pada bagian belakang, yup betul! Sinopsis. Lalu beralih ke daftar isi dan terakhir bab permulaan.

Biasanya semua urutan itu WAJIB aku lakukan untuk menyortir buku-buku yang akan menghuni perpustakaan miniku di rumah.

Tapi ada pengecualian untuk novel satu ini. Selain penulisnya adalah salah satu temanku di dunia maya tapi rasanya nyata, review tentang karya tulis satu ini bikin penasaran.

Pandanganku tentang novel yang berjudul ALESTANOVA :
1. Dari judul, bisa ditebak itu adalah nama tokoh utamanya.
2. Covernya bikin penasaran. (kenapa harus membelakangi?)
3. Sinopsisnya membuat calon pembaca merasa bisa menerka alur cerita.
4. Daftar isinya membuat calon pembaca penasaran.
5. Bab satu dan terakhir adalah jebakan. (jangan harap bisa menduga isi seluruh buku ini dari 2 bab itu saja)

Sebenarnya, sempat merasa kecewa saat membaca bab pertama novel ini, karena jauh dari ekspektasiku. Terlebih ada beberapa kesalahan pengetikan. Setelah melihat isi bab satu, buku ini kukembalikan ke rak. Selang dua hari, kusempatkan lagi untuk melanjutkan.

Ternyata aku salah. Makin jauh lembaran yang kubaca semakin aku ngga bisa berhenti untuk terus membuka lembaran berikutnya. Singkat cerita, si penulis berhasil menipuku DUA KALI dalam menerka alur cerita dari buku setebal 268 halaman ini. (aku hampir mewek, saking menghayati kisahnya si Alesta)

Buat kamu yang ngerasa punya insting yang top markotop, coba tebak alur si Alestanova, berani?

Wednesday, October 18, 2017

Baca Al-Qur'an itu Buang Waktu?

Kata siapa membaca Al-Qur'an bikin habis waktu?

Membaca Al-Qur'an tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu.

Secara hitungan matematika dunia, membaca Al-Qur'an tampak seakan-akan mengurangi waktu. Dari total 24 jam dalam sehari, seolah-olah berkurang sekian detik, sekian menit atau sekian jam jika digunakan untuk membaca Al-Quran.

Tapi, tahukah kamu bahwa waktu yang kamu gunakan untuk membaca Al-Qur'an itu sebenarnya tidak hilang begitu saja. Ia akan diganti oleh Allah dengan keberkahan yang berlipat ganda.

Apa itu keberkahan?

Keberkahan artinya pertambahan dan pertumbuhan. Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, pekerjaanmu beres, produktivitasmu meningkat, keuntunganmu bertambah, kesehatanmu terjaga dan seterusnya.

Itu adalah wujud keberkahan yang akan diperoleh oleh orang yang membaca Al-Qur'an.

Pernahkah anda mendengar tentang orang yang stress? Atau orang yang sedang kebingungan mencari inspirasi? Atau orang yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya? Atau orang yang waktunya habis sia-sia tanpa produktivitas?

Itu adalah bentuk-bentuk kehilangan umur yang disebabkan tidak berkahnya waktu.

Tahukah kamu bahwa dahulu para ulama bisa menulis karya-karya agung yang jumlahnya melebihi bilangan umur mereka? Padahal saat itu belum ada mesin ketik, apalagi komputer. Semuanya ditulis manual dengan tangan dan peralatan yang sangat sederhana, ditambah kondisi yang lebih sulit daripada kondisi sekarang.

Mengapa mereka bisa? Jawabnya karena waktu mereka penuh berkah.

Dari mana keberkahan itu? Jawabnya dari membaca Al-Qur'an.

Perhatikan kisah berikut:

Ibrahim bin Abdul Wahid Al Maqdisi berwasiat kepada Al Dhiya Al Maqdisi sebelum yang terakhir pergi menuntut ilmu:

"Perbanyaklah membaca Al-Qur'an. Jangan kamu tinggalkan. Karena kemudahan yang akan kamu peroleh dalam pencarianmu akan berbanding lurus dengan kadar yang kamu baca."

Al Dhiya mengatakan, "Lalu aku renungi hal itu dan aku praktekkan berkali-kali. Setiap kali aku membaca banyak, semakin mudah aku menghafal hadits dan menulisnya. Jika aku tidak membaca, tidak mudah aku melakukannya."

Sumber: "Dzail Thabaqat al Hanabilah" karya Ibnu Rajab al Hambali.

Jadi, jelaslah bahwa membaca Al-Qur'an membawa keberkahan sehingga waktu yang kita miliki bisa lebih bermakna dengannya.

Terakhir pesan saya, jangan kamu membaca Al-Qur'an di waktu luangmu, tapi luangkanlah waktumu untuk membaca Al-Qur'an.

*************

Dikutip dari status FB Mba Devita Nur Maftukhah.

Sangat disayangkan jika tulisan sarat manfaat ini berlalu begitu saja. Semoga bisa menginspirasi para pembaca blog-ku.

Rahasia Ulama Menentramkan Rumah dan Penghuninya

Bismillah..

MAU TAHU TIPS ULAMA MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA?

Nasehat Syaikh Muhammad bin Mukhtar Asy- Syinqithiy hafidzahullah...

Oleh karena itu, bersemangatlah melaksanakan shalat-shalat sunnah di rumah. Itulah diantara tujuan sunnah Nabi.

Rumah yang banyak dilakukan shalat di dalamnya, maka Allah akan menjadikan didalamnya kebaikan yang banyak. Hal ini banyak diperbincangakan para ulama dan orang-orang shalih.

Sebagian orang mengeluhkan di rumahnya selalu ada masalah.

Dia bercerita, “Kemudian aku mendatangi salah seorang ulama dan beliau bertanya kepadaku tentang shalat malam dan shalat rowatib.”

Ulama bertanya, “Apakah engkau termasuk orang yang menyia-nyiakan shalat sunnah rowatib?

Jawab orang tadi, “Ya benar.”

Rowatib maksudnya shalat sunnah yang dikerjakan sesudah atau sebelum shalat fardhu.

Ulama tersebut bertanya lagi, “Apakah engkau juga tidak shalat witir?”

Jawabnya, “Benar aku juga tidak shalat witir.”

Ulama tersebut berkata, “Kalau begitu rutinkan shalat sunnah rowatib dan tunaikan seperti Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menunaikan shalat tersebut di rumahmu. Begitupula rutinkan shalat witir jangan pernah engkau tinggalkan.”

“Al-Witir itu adalah kebenaran. Barangsiapa yang tidak shalat witir maka bukan golongan kami.” (HR. Ahmad dan Abu Daawud. Dinilai shahih oleh Al-Hakim)

“Wahai Ahlul Qur’an, shalat witirlah kalian karena sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla itu witir (Maha Esa) dan mencintai orang-orang yang melakukan shalat Witir.”

“Sungguh Allah telah melengkapi kalian dengan suatu shalat yang lebih baik dari unta merah.”

Para sahabat bertanya, “Shalat apakah itu wahai Rasulullah?”

Beliau shallallahu’alaihi wa sallam menjawab, “Shalat Witir yang dikerjakan antara waktu ‘Isya dan terbit fajar."

Kemudian subhanallah dalam waktu satu minggu, tiba-tiba di rumahnya keadaan berubah sempurna; akhlak istri berubah, anak-anak mudah diarahkan. Semua perkara telah berubah.

Karena apa?

ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺟﺎﻋﻞ ﻟﻪ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻪ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ
خيرأ

“Maka Allah jadikan baginya di rumahnya banyak kebaikan dari shalat yang dia lakukan.” (HR. Muslim no.778)

Khairan dalam hadis ini bentuknya nakiroh (umum) mencakup semua kebaikan.

Jika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan bahwa didalamnya ada kebaikan pasti ada kebaikan.

Sungguh apa yang beliau sabdakan adalah kebenaran. Dan tidaklah beliu berucap mengikuti hawa nafsu, sesungguhnya itu adalah wahyu yang diturunkan.

Wallallahua’lam bishshowab.

Sumber: Channel Duror Asy Syaikh Muhammad hin Mukhtar Asy Syinqithi

Di share oleh,
@STaushiyyah
Telegram channel
Whatsapp Group Sahabat Taushiyyah

Sunday, October 15, 2017

Pintu Surga yang Kaku

Memoar tentang Ayah
Oleh : Sani Hasanah


Ada sebuah cerita yang mengatakan, bahwa orang tua adalah salah satu pintu surga. Siapa yang mendapati keduanya masih hidup dan berbakti kepada mereka , sama dengan memiliki dua peluang untuk masuk melaluinya.

Tak banyak ingatan terpatri tentang lelaki yang namanya tersemat di belakang namaku. Sosok itu tidak tersentuh sepanjang kenangan. Bukan karena terpisah raga, tetapi tidak menyatunya emosi. Masa kecil yang didominasi rasa iri kepada adik serta sepupu laki-lakiku.

Kebahagiaan kental tergambar begitu mengetahui anak ketiganya yang lahir berjenis kelamin laki-laki. Papa memang mendambakan anak lelaki. Dua sebelumnya, aku dan adikku, adalah perempuan.