Pengguna internet di Indonesia tahun 2016 saja menyentuh angka 132,7 juta (sumber : Liputan6.com).
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam surveynya mengungkap ada tiga media sosial yang paling banyak dikunjungi, yaitu Facebook (FB), Instagram (IG) dan Youtube. Menurut survei tersebut, FB berada di urutan pertama sebagai media sosial yang paling banyak dikunjungi pengguna internet Indonesia, dengan jumlah 71,6 juta pengguna (54%).
FB mengalami banyak perubahan, baik dari fitur maupun tujuan penggunaannya. Awal pembentukannya, FB bertujuan untuk menghubungkan kembali relasi antar pengguna. Seiring dengan perkembangannya, facebook juga merupakan magnet bagi pencari peluang di dunia maya.
Yang tadinya untuk berjejaring sekarang jadi bersaing. Karena apa? Untuk merebut perhatian dari pengunjung lainnya.
Banyak penyelenggara pelatihan bisnis online yang menjadikan Facebook sebagai ujung tombak pemasaran. Bukan hanya menghubungkan kembali teman lama yang tak terkoneksi tetapi juga menambahkan banyak kenalan baru yang masuk dalam kategori sasaran atau Target Market. Sayangnya, paham ini menjadikan beranda (hampir) setiap pengguna berisi iklan dari apa yang mereka jual.
Aku pun (dulu) melakukan hal serupa. Menambah banyak pertemanan dengan maksud agar semakin banyak orang yang tahu apa yang aku jual. Sedangkan aku merasa jengah melihat banyaknya gambar atau tulisan yang langsung membidik yang bersliweran di time lineku.
Akhirnya aku tersadar untuk mengembalikan fungsi Facebook seperti semula, yaitu berjejaring. Menjadikannya sebagai alat, sah saja. Tetapi lebih bijak dalam memanfaatkannya akan memberikan dampak yang jauh lebih baik. Sekarang sudah mulai banyak yang menerapkannya. Tidak lagi melakukan Hard selling tapi sebagian besar sudah beralih dengan soft selling dan berbagai turunannya.
Facebook kembali pada kodratnya, yaitu untuk berbagi, baik pikiran, perasaan atau kejadian. Hal itu jelas tergambar pada saat kita membuka aplikasi FB, hal yang pertama ditanyakan adalah what's on your mind atau "apa yang kau pikirkan", terkadang menanyakan "Mau berbagi sesuatu?"
Dengan melihat kalimat itu, bukankah seharusnya kita jadi tersadarkan untuk berbagi (Sharing) bukan untuk (selalu) menjual (selling). Boleh saja berjualan tapi ingat prinsip 3S, Sharing..Sharing..Selling.
Yuk! Jadikan facebook sebagai tempat berjejaring dan berinteraksi dengan semua orang yang masuk dalam daftar pertemanan di dalamnya.